Jumat, 15 Februari 2013

Surabaya Dulu dan Sekarang

Mungkin semua orang ingin melihat kota Surabaya pada masa lalu. Apakah kota Surabaya pada masa lalu itu sama seperti sekarang? Ataukah masih ada peninggalannya sampai sekarang. Nah, kali ini saya berkesempatan untuk memposting beberapa foto-foto kota Surabaya pada masa lalu dan sekarang dalam artikel ini. Berikut foto-fotonya:


Gedung Internationale Handels-en Credietvereniging Rotterdam 1931.

Deretan pedagang kaki lima (PKL) menutupi bagian depan gedung Internationale Handels-en Credietvereniging atau yang dikenal gedung Internatio. Jadi sumpek dan sesak.
====================

Gedung Lindeteves Stokvis 1913 Jl. Pahlawan.

Gedung ini sekarang ditempati oleh Bank Mandiri. Sementara di depannya, arus lalu lintas cukup padat setiap harinya.
====================

Jembatan Merah 1903.

Latar belakang gedung di seberang Jembatan Merah tersebut, saat ini dipakai sebuah perusahaan asuransi.
====================

Kantor Gubernur Jawa Timur jalan Pahlawan Surabaya (1955-1966).

Kantor Gubernur Propinsi Tingkat I Jawa Timur di jalan Pahlawan, dulu merupakan kawasan padat jalur. Saat ini, jalan Pahlawan hanya satu jalur saja.
====================

Suasana sekitaran Blauran Surabaya antara tahun 1955-1966.

Kawasan Blauran masih tetap menjadi kawasan yang ramai dan padat. Cuma saja, deretan baliho, dan papan reklame menutup bagian-bagian bangunan lama di kawasan Blauran itu.
====================

Kawasan Jembatan Merah dengan background gedung Internatio.

Gedung Internatio yang menjadi background tertutup sejumlah tanaman dan beberapa papan reklame berukuran besar.
====================

Kawasan jalan Bibis.

Ini juga kawasan Jl. Bibis, yang pada hari-hari kerja selalu padat dan ramai. Namun menjadi sepi, lengang saat hari libur.
====================

Kawasan Slomprettan tempo dulu.

Sejak jaman Belanda menjajah Indonesia, kawasan jalan Slomprettan, sudah dikenal sebagai kawasan perdagangan. Sampai saat ini, Jl. Slomprettan tetap jadi sentra bisnis.
====================

Melihat pilarnya, jembatan ini diperkirakan jembatan dari Jalan Yos Sudarso. Dibuat dua jalur. Foto ini diambil antara tahun 1955-1966.

Antara 1955-1966, kawasan Jalan Yos Sudarso sampai jembatan, masih dua arah. Sekarang ini, menjadi satu arah, dari Jalan Yos Sudarso menuju Balai Kota.
====================

Kawasan Kembang Jepun tempo dulu.

Kawasan jalan Kembang Jepun merupakan pusat perdagangan di Surabaya. Sejak lama, kawasan ini dikenal sebagai China Town.
====================

Masjid Kemajoran.

Beberapa perubahan dilakukan di bangunan Masjid Kemayoran. Tapi masih tetap di kawasan jalan Indrapura.
====================

Stasiun Goebeng lama.

Deretan pohon, becak yang berjajar di depan stasiun membuat kawasan tersebut menjadi lebih padat. Sedangkan bangunan stasiun masih berdiri.
====================

Toegoe Pahlawan.

Di masa lalu, sebuah jalur treem listrik melintas di Jalan Pahlawan. Saat ini tidak ada jalur tersebut. Sekurangnya ada 9 jalur untuk kendaraan roda empat, yang melintas di jalan Pahlawan itu.
====================

Viaduk Pahlawan – Pasar Besar 1942.

Viaduk Pahlawan 2005.

***Semoga info ini bermanfaat bagi Anda.***

3 komentar:

  1. Terimakasih cak / ning . informasine , tambah cinta suroboyo =D

    BalasHapus
  2. iso gak cak dimuat suasana kampung tambak gringsing tempo dulu sekitar tahun 1903 sampai 1915 yg lokasinya dekat jembatan merah???

    BalasHapus
  3. Asslmlkm wr wb.
    Setau ku yaa cak/ning dulu q pernah dikasihi tau nama jembatan itu sendiri di jln yos sudarso. Cmn q lupa nama jembatannya. Mungkin jenengan bisa bantu q buat mengingat ingatnya nama jembatan tersebut.

    BalasHapus